Minggu, 20 Februari 2011

KESETIAAN !

Mungkin kisah yang terjadi di kota
Amman, Jordania, tergolong
langka, unik sekaligus
mengundang geli. Seorang pria
Jordania yang bernama Bakr
Melhem merasa kesepian karena hidup terpisah dengan istrinya yang
berada di luar kota. Pria ini iseng-
iseng “ berselingkuh ” dengan wanita lain dalam dunia maya
melalui chatroom (ruang ngobrol)
di internet. Setelah tiga bulan saling
chatting, mereka benar-benar
merasa cocok dan saling jatuh cinta.
Bahkan sepasang kekasih di dunia maya ini berniat menikah. Mereka
lantas membuat janji untuk bertemu
di sebuah tempat. Namun saat
mereka berdua bertemu, mereka
terkejut dan terkesima. Bukannya
apa-apa, tapi ternyata “ wanita selingkuhan ” di internet ini adalah istrinya sendiri. Kontan saja mereka
berdua saling menuduh bahwa ia
pasangan yang tidak setia. Rencana
perkawinanpun batal dan
sebaliknya mereka berdua sepakat
untuk cerai karena satu sama lain tidak setia! Kesetiaan memang menjadi barang
langka bagi peradaban dunia
modern ini. Begitu mudahnya
seorang suami berselingkuh
dengan wanita lain, sementara itu si
istri juga tidak mau kalah dan segera mencari pria idaman lain
(PIL). Ujung-ujungnya pun sudah
bisa ditebak, mereka memutuskan
untuk cerai. Yang menyedihkan, hal
yang seperti ini tidak hanya terjadi
di kalangan orang yang tidak kenal Tuhan, sebaliknya banyak orang
“ yang kelihatannya taat beragama ” juga bercerai karena tidak ada lagi
kesetiaan. Semua ketidaksetiaan ini biasanya
dipicu oleh pendapat umum yang
berkata bahwa rumput tetangga
memang selalu terlihat lebih hijau
dibandingkan dengan rumput di
halaman kita sendiri. Terjebak dengan pandangan yang seperti ini
membuat satu sama lain
mengorbankan kesetiaan demi
mendapatkan sesuatu yang lebih
“ hijau” , padahal kenyataannya tidak seperti itu. Perbedaan pendapat memang
kerap kali terjadi dan kekurangan-
kekurangan pasangan kita
memang akan semakin terlihat,
tetapi itu bukan berarti melegalkan
ketidaksetiaan kita. Justru di saat kita melihat ada kekurangan dan
kelemahan di sana sini, tugas
kitalah untuk menutup dan menjadi
pelengkap baginya. Andaikata
setiap orang punya pandangan
seperti ini, tentu ketidaksetiaan dan perselingkuhan bisa ditekan sampai
titik nol! Tidak ada yang melegalkan
ketidaksetiaan, termasuk
kekurangan dan kelemahan
pasangan kita
======================================== Sumber artikel, dari buku:
Sudarmono, Dr.(2010). Mutiara
Kalbu Sebening Embun Pagi, 1001
Kisah Sumber Inspirasi. Yogyakarta:
Idea Press. Volume 1. Hal. 132-133.
ISBN 978-6028-686-938.